Sebelum membahas tentang Keburukan Struktur Organisasi Garis / Staff dan Fungsional Pada Suatu Institusi Pendidikan Perlu diketahui Apa itu Organisasi Garis/Staff dan Fungsional.
Organisasi Garis/Staff :
Organisasi Garis/Staff adalah Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang secara langsung dimana pimpinan menyerahkan secara langsung kepada para manajer dan manajer mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan sedang manajer tersebut mempunyai kepemimpinan atas para staff yang ada di bawah departemennya masing-masing.
Ciri-cirinya adalah organisasi masih kecil, jumlah anggota sedikit, pimpinan dan bawahan semua saling kenal dan spesialisasi kerja sedikit.
Kerugian yaitu seluruh organisasi bergantung kepada satu orang,kecendrungan bersikap otoriter dan kesempatan berkembang anggota terbatas kelebihannya adalah kesatuan perintah terjamin baik, proses pembuatan keputusan cepat dan rasa solidaritas.
Keburukan Organisasi Garis/Staff:
• Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang cakap dan berpengetahuan luas.
• Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
• Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan pejabat yang lain.
• Dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah di ikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
• Tugas pokok para tenaga pengajar sering di nomor duakan.
• Struktur organisasinya sangat rumit.
• Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya, dan Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu .
Organisasi Fungsional :
Organisasi Fungsional adalah dimana atasan atau pimpinan tidak memiliki bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi perintah kepada bawahan sepanjang masih ada hubungannya antara departemen yang satu dengan fungsi atasan tersebut.
Keburukan Organisasi Fungsional, yaitu :
• Para tenaga kerja/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan.
• Tidak adanya satu kesatuan perintah.
• Sulit adanya kerja sama karena para tenaga pengajar/karyawan sudah merasa ahli dalam bidangnya dan juga terlalu mementingkan bidangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar